Kitab Yudas

Penulis II Yohanes menyebut dirinya sebagai penatua. Suratnya ini ditujukan kepada Ibu yang terpilih (II Yohanes 1:1). Meskipun sebagian orang meyakini bahwa surat ini dialamatkan kepada seseorang, namun sebagian lagi percaya bahwa karena penganiayaan semakin menghebat ketika surat ini ditulis sehingga penulisn sebenarnya mengalamatkannya kepada Gereja atau Mempelai Kristus dan anggota-anggotanya yang ia sebut sebagai anak-anak (II Yohanes 1:1,4). Penulis menekankan tentang pentingnya mengajarkan firman Allah. Perkataan kebenaran digunakan lima kali dalam empat ayat pertama dalam surat II Yohanes. Orang-orang percaya dinasihatkan untuk menyelidiki kembali tradisi-tradisi, pendapat-pendapat, kepercayaan-kepercayaan dan motif-motif mereka pada saat mereka membaca Firman Allah dan

Kitab Wahyu


Setelah Rasul Paulus dijatuhi hukuman, terjadilah penganiayaan yang semakin dahsyat terhadap seluruh orang-orang Kristen di wilayah kerajaan Romawi. Di tengah penganiayaan inilah Rasul Yohanes yang telah lanjut usinya itu dibuang ke pulau Patmos (Wahyu 1:9), yang adalah sebuah pulau kecil yang berbatu-batu yang panjangnya kira-kira sepuluh mil dan lebarnya enam mil dan terletak kira-kira 35 mil di sebelah barat daya pantai Asia Kecil (Turki sekarang). Dalam pembuangan ini, Yohanes menerima Wahyu dari Yesus Kristus (Wahyu 1:1) mengenai tujuh jemaat yang disebutkan dalam kitab ini.
Terdapat lebih dari 300 perkataan yang mengandung simbol dalam kitab Wahyu yang menjelaskan tentang berbagai peristiwa mengenai Kristus dan gerejaNya. Pemerintahan dalam kerajaanNya yang mulia dan kekal merupakan tema yang mencuat dalam kitab ini. Simbol-simbol dapat dipahami dengan memperhatikan

Kitab Kejadian


Laporan yang diilhamkan oleh Allah, yang dikenal sebagai Kitab Suci ini, menyatakan bahwa Allah adalah Pribadi yang Hidup, Pencipta tertinggi dan berkuasa mutlak atas seluruh alam ini (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16-17).
Kalimat pertama pada satu-satunya wahyu Allah kepada manusia ini diawali dengan perkataan: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1). Kitab Kejadian adalah buku pertama dari lima buku yang diilhamkan Allah kepada Musa untuk ditulis. Pemahaman tentang Kejadian sangat penting agar kita dapat memperoleh pengetian mengenai Sang Pencipta kita dan rencanaNya bagi kehidupan kita. Kejadian mengungkapkan kebenaran-kebenaran mendasar mengenai Allah sebagai Pencipta, Penyelamat yang penuh kemurahan, Pemimpin, dan Pemelihara, serta Hakim bagi mereka yang tidak memperdulikanNya. Kitab ini berisi satu-satunya laporan yang akurat mengenai asal usul dunia ini; penciptaan manusia, penetapan perkawinan, dan keluarga serta bagaimana kita ditetapkan untuk mengalami kematian karena dosa maupun apa yang kita harus lakukan untuk beroleh hidup kekal.
Ketika Yesus ditanya oleh para pengeritikNya mengenai perceraian, Ia tidak hanya menegaskan tentang keabsahan kitab Kejadian, melainkan Ia juga membeberkan kepalsuan Teori Evolusi. Kristus mengutip kitab

Kitab Keluaran


Fasal-fasal terakhir dalam Kejadian menceritakan bagaimana Yakub dan keluarganya berangkat ke Mesir pada waktu Yusuf sedang menduduki jabatan tertinggi di bawah raja Firaon di Mesir. Pada waktu itu, keluarga Yakub berjumlah 70 orang. Karena Yusuflah maka Firaon memberikan tanah Gosen, suatu kawasan yang sangat subur di Mesir, sebagai tempat kediaman umat Israel. Setelah kematian Yusuf, martabat yang tinggi yang pernah dirasakan umat Israel di Mesir berangsur pudar.
Keluaran berarti “keberangkatan” (Ibrani 11:22). Kitab ini melanjutkan cerita tentang sejarah keturunan ke dua belas anak Yakub. Dalam fasal pertama kitab ini, hanya dua ayat singkat (Keluaran 1:11-12) yang menceritakan tentang perkataan yang difirmankan Allah kepada Abraham: Keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya (Kejadian 15:13; Kisah 7:6).
Fasal 1 -- 11 mencakup periode ketika bangsa Israel diperbudak oleh bangsa Mesir dan mengalami banyak

Kitab Imamat


Kitab Imamat merupakan lanjutan dari peristiwa-peristiwa dalam Kitab Keluaran yang berakhir dengan penyelesaian pembangunan Kemah Suci. Hanya satu bulan telah berlalu di antara peristiwa-peristiwa dalam Keluaran dan peristiwa dalam Kitab Bilangan (Keluaran 40:17; Bilangan 1:1).
Coba perhatikan ruang yang Allah berikan untuk Kitab Imamat. Hanya 27 ayat dalam Kejadian yang digunakan untuk menjelaskan seluruh Penciptaan, tetapi ada 27 fasal yang dibutuhkan untuk menjelaskan bagaimana kita menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Selain itu, kitab ini dikutip lebih dari 80 kali dalam Perjanjian Baru.
Korban-korban dalam Kitab Imamat merupakan penjelasan yang paling lengkap dalam seluruh Alkitab mengenai karya penebusan Juruselamat bagi dosa manusia.
Istilah-istilah bahasa Ibrani untuk kudus, kekudusan, dan menguduskan muncul kira-kira 150 kali dalam

Kitab Bilangan


Kitab Bilangan mengulangi kembali sejarah Israel sejak mereka tiba di Gunung Sinai sampai mereka mencapai kawasan Lembah Moab hampir 40 tahun kemudian.
Kitab ini terbagi dalam tiga bagian :
  1. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di Gunung Sinai, Bilangan 1:1 - 10:10
Setelah umat Israel berada di Gunung Sinai selama kira-kira satu tahun, Tuhan menyuruh agar menghitung jumlah seluruh laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas. Perhitungan itu menyatakan bahwa ada 603,550 laki-laki yang memenuhi syarat untuk menjadi tentara Israel.
  1. Peristiwa-peristiwa selama 38 tahun pengembaraan di padang gurun, Bilangan 10:11 - 21:35
Pada hari ke dua puluh bulan kedua pada tahun kedua, Tuhan mengangkat awan hadiratNya dari Kemah Suci lalu umat Israel mengikuti awan yang bergerak maju menuju Kades-barnea, kira-kira 160 mil ke arah utara. Namun tak lama kemudian orang banyak itu mulai bersungut-sungut dan memberontak (Bilangan 11:1-10; Mazmur 78:30-37; 106:13-14). Akhirnya umat Israel itu tiba di Kades-barnea, dan di tempat itu umat Israel memaksa untuk mengintai dahulu keadaan Tanah Perjanjian itu sebelum memasukinya (Bilangan 13-14; Ulangan 1:22-40).
Dua belas pengintai diutus dan ketika mereka kembali 40 hari kemudian (Bilangan 13:25), 10 dari mereka mengajukan keberatan untuk memasuki tanah itu karena ada raksasa-raksasa dan tembok

Kitab Ulangan


Pada tahun ke 40 setelah umat Israel meninggalkan Mesir, Musa menegaskan kembali Hukum Allah kepada generasi yang baru, yang adalah anak cucu umat Israel yang pertama meninggalkan Mesir dan sekarang diam di Lembah Moab, sambil menanti saatnya untuk memasuki Tanah Perjanjian (Ulangan 29:1-5). Namun kitab Ulangan lebih dari sekedar ringkasan dari Hukum Allah yang telah disampaikan melalui Musa di gunung Sinai. Kitab ini merupakan suatu wahyu yang baru tentang Allah dan kasihNya. Dari Kejadian sampai Bilangan, kasih Allah itu tak pernah disebut-sebut; namun sekarang, empat kali Musa menegaskan: Ia mengasihi nenek moyangmu ...... Tuhan mengasihi kamu (Ulangan 4:37; 7:7-8; 10:15; 23:5).
Berita yang disampaikan Musa kepada umat dimulai dengan pengulangan kembali perjalanan mereka di padang grun dan kegagalan yang di alami oleh nenek moyang mereka (Ulangan 1:1-11). Juga ia mendorong

Kitab Yosua


Kitab Yosua mencakup periode kira-kira 25 tahun dan kitab ini merupakan lanjutan sejarah yang disampaikan dalam Ulangan. Sejauh ini Tuhan telah berbicara kepada beberapa orang secara pribadi melalui mimpi-mimpi, penglihatan-penglihatan, atau dengan perantaraan malaikat, maupun berbicara langsung kepada Musa. Sekarang suatu metode yang baru diperkenalkan.
Lima kitab Musa diberikan sebagai suara Allah yang tertulis kepada seluruh pengikutNya yang setia: Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan

Kitab Hakim-Hakim


Kitab Hakim-Hakim menggabungkan fragmen-fragmen sejarah Israel sejak kematian Yosua sampai kepada pelayanan Samuel, suatu periode yang mencakup kira-kira 330 sampai 400 tahun. Setelah kematian Yosua, tak ada lagi pemimpin nasional yang diangkat oleh Allah untuk menggantikannya, dan masing-masing suku bertindak atau memerintah sendiri-sendiri (Hakim-hakim 1:1 - 2:23). Kemudian tujuh kemurtadan besar dicatat yakni pada saat bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (Hakim 2:11; 3:7,12; 4:1; 6:1; 10:6; 13:1). Dalam setiap peristiwa itu, umat Israel selalu dikalahkan oleh musuh, harta mereka dirampas dan mereka tertawan dan tertindas. Namun, ditengah-tengah situasi sulit itu, pada saat umat berdoa, maka Allah membangkitkan pemimpin yang melepaskan mereka sehingga mereka dapat merasakan kembali ketenteraman dan kemakmuran. Namun keadaan berubah kembali setiap kali mereka berpaling dari Tuhan (Fsl 3 -- 16).
Kita diperkenalkan kepada seorang wanita, yaitu nabiah Debora, dan ke dua belas hakim yang diangkat di tempat dan waktu yang berbeda-beda. Mereka disebut “pelepas” karena mereka melepaskan bangsa itu dari

Kitab Rut


Peristiwa-peristiwa dalam kitab Rut terjadi ketika para hakim memerintah (Rut 1:1).
Ceritanya mulai ketika Elimelekh, dan Naomi, istrinya, serta anak-anak mereka, Mahlon dan Kilyon yang sedang tinggal di Betlehem, menghadapi bencana kelaparan yang hebat. Mungkin, sementara mereka sedang berdiri di ladang di perbukitan Yehuda, mereka dengan mudah memandang ke Moab dan menyaksikan kesuburan tanah itu. Sebab itu mereka memutuskan untuk meninggalkan warisan yang telah diberikan Allah di tanah perjanjian itu dan pergi untuk menetap di sana sebagai orang asing (untuk sementara waktu) sampai musim kekeringan itu berakhir (Rut 1:1-2). Namun, suatu bencana menimpa mereka selama 10 tahun mereka tingal di sana (Rut 1:3,5). Elimelekh meninggal pertama, tak lama kemudian Mahlon dan Kilyon, yang telah kawin dengan perempuan Moab yakni Orpa dan Rut, juga meninggal. Ketiga janda yang tak beranak itu

Kitab 1 Samuel


Kitab I Samuel merupakan lanjutan dari kitab Hakim-Hakim. Kitab ini mencakup periode transisi dari federasi 12 suku selama pemerintahan hakim-hakim kepada pemerintahan monarkis dibawah pimpinan Raja Saul. Isi kitab I Samuel mencakup kira-kira 100 tahun, sejak kelahiran Samuel sampai pada kematian Saul, raja Israel yang pertama.
Setelah kekalahan Filistin oleh Israel, Eli, yang telah memimpin Israel sebagai imam dan hakim, mendadak meninggal pada saat mendengar hukuman Allah yang menimpa anak-anaknya dan dirampasnya Tabut perjanjian (I Samuel 3:11-14; 4:12-18). Samuel, yang telah dikenal oleh seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba .... telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan, dan ia menjadi hakim Israel yang terkemuka (I Samuel 3:20).
Samuel mendirikan sekolah nabi yang pertama, dan dengan setia ia mengajarkan firman Allah dan berhasil

Kitab 2 Samuel


Kitab II Samuel diawali dengan laporan peristiwa-peristiwa seputar kematian Saul. Suku Yehuda segera mengangkat Daud sebagai Raja mereka. Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan (II Samuel 5:4-5). Namun, Abner, kepala pasukan Saul, yang juga adalah saudara sepupu Saul (I Samuel 14:50), mempengaruhi suku-suku yang lain agar mengangkat Isyboset, anak Saul, sebagai raja mereka. Setelah Yoab membunuh Abner, Isyboset dibunuh oleh kedua kepala pasukannya sendiri. Kemudian seluruh suku yang lain datang kepada Daud dan berkata: Tuhan telah berfirman kepadamu, Engkaulah yang harus menggembalakan umatKu Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel .... kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel (II Samuel 5:2-3).
Kemenangan pertama Daud sebagai raja Kerajaan yang telah dipersatukan terjadiketika ia menaklukkan kota

Kitab 1 Raja


Sebelas fasal pertama dalam kitab I Raja-Raja membahas sekitar pemerintahan Salomo. Fasal 12 - 22 mencakup kira-kira 80 tahun pertama dari kerajaan yang terbagi. Selama masa itu, empat raja memerintah Kerajaan Selatan di Yerusalem dan sembilan raja memerintah Kerajaan Utara di Samaria.
Tujuan dari I & II Raja-Raja adalah untuk menunjukkan apabila raja menunjukkan kesetiaan kepada Allah, maka bangsanya akan diberkati; sebaliknya pada saat raja tidak mengindahkan firman Allah, maka bangsanya mengalami kemerosotan dan pada akhirnya ditaklukkan oleh musuh-musuhnya. Kedua kitab ini menjelaskan berkat-berkat yang diterima akibat kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan, dan hukuman yang ditimpakanNya karena ketidaksetiaan dan ketidaktaatan.
Kitab I Raja-Raja diawali dengan laporan bahwa Daud telah memerintah kira-kira 40 tahun. Sekarang ia

Kitab 2 Raja

Semua raja Yehuda dan Israel tercatat dalam I & II Raja-Raja kecuali Saul. Dalam laporan awal kitab II Raja-Raja tampaknya hampir seluruh orang-orang Lewi telah meninggalkan Kerajaan Utara karena merajalelanya penyembahan berhala dan mereka kembali ke Bait Allah yang telah ditetapkan Allah di Yerusalem (II Tawarikh 11:13-15). 17 fasal pertama kitab II Raja-Raja terfokus pada pelayanan nabi Elia dan Elisa dan juga menyoroti kemerosotan yang melanda Kerajaan Utara dan Selatan. Fasal 17 berakhir dengan penawanan dan pembuangan Israel Kerajaan Utara oleh bangsa Asyur. Kemudian delapan fasal yang tersisa membahas tentang situasi Kerajaan Selatan.
Namun dalam fasal terakhir dilaporkan bahwa Yerusalem telah hancur dan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo telah hangus terbakar. Kebanyakan penduduknya telah ditawan dan terserak di seluruh penjuru negeri Babilonia. Rakyat yang miskin yang diizinkan tinggal juga akhirnya mengungsi ke Mesir, sehingga

Kitab 1 & 2 Tawarikh


Kitab II Samuel dan I & II Raja-Raja mencakup kira-kira periode yang sama dalam sejarah sama seperti kitab I & II Tawarikh. I & II Raja-Raja mencatat sejarah politik Israel dan Yehuda, sedangkan I & II Tawarikh terutama mencatat mengenai sejarah keagamaan Yehuda, Yerusalem, dan Bait Allah dalam hubungannya dengan perjanjian Daud. Sejarah dari kesepuluh suku di utara yang murtad kurang mendapat perhatian dalam I & II Tawarikh.
Kitab Kejadian sampai II Raja-Raja menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak penciptaan Adam, manusia pertama, sampai kepada masa penawanan Kerajaan Yehuda oleh Babel. I & II Tawarikh mungkin ditulis oleh Ezra setelah berakhirnya penawanan di Babel. Fasal kedua dari I Tawarikh mencatat tentang

Kitab Ezra

Kitab Ezra mencakup sejarah orang-orang Yahudi sejak Koresy dari Persia menaklukkan Babel dan melepaskan mereka dari penawanan di Babel untuk memulihkan Bait Allah di bawah kepemimpinan Zerubabel sampai kembalinya Ezra ke Yerusalem.
Setelah Darius orang Media, bupati di bawah Raja Koresy dari Persia, menaklukkan Babilon, ibu kota Kerjaaan Babel, ia mengangkat Daniel sebagai salah satu dari tiga pembesar kerajaan itu dan menunjukknya sebagai pengawas atas 120 wakil-wakil raja yang tersebar di seluruh kerajaannya (Daniel 6:1-2). Ketika Koresy menaklukkan kota Babel itu, Daniel, yang kira-kira berusia 90 tahun, mungkin menunjukkan kepada penguasa yang baru itu bahwa namanya telah tercantum dalam Kitab Yesaya yang ditulis kira-kira 200 tahun sebelum ia dilahirkan. Selain itu, memang Yesaya juga telah menubuatkan: Koresy ..... mengatakan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya! (Yesaya 44:28). Koresy pasti sangat terkesan menyaksikan bahwa

Kitab Nehemia


Nehemia termasuk dalam kelompok orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan di Babel yang dibesarkan di Persia setelah Koresy memberikan kebebasan kepada mereka. Nehemia telah mendapat kedudukan yang terhormat sebagai pengangkat anggur bagi raja Artahsasta, raja Kerajaan Persia. Ini merupakan jabatan kepercayaan dan tanggung jawab yang besar. Tidak banyak orang dalam kerajaan itu yang memiliki hubungan yang sangat akrab dengan raja seperti seorang yang menjabat sebagai pengangkat anggur bagi raja (I Raja-Raja 10:5; II Tawarikh 9:4).
Nehemia menerima laporan mengenai kemelaratan jasmani dan rohani yang melanda Yerusalem dan hatinya menjadi sedih mendengar keadaan itu. Karena itu Ezra duduk menangis dan berkabung selama beberapa hari dan Ia berpuasa dan berdoa kepada hadirat Allah (Nehemia 1:4). Doa-doa Nehemia itu

Kitab Ester

Sebagian dari Kitab Ester mencakup periode kira-kira 10 sampai 15 tahun sejarah keturunan orang-orang Yahudi yang tinggal di Persia setelah 70 tahun mereka mengalami penawanan. Peristiwa-peristiwa dalam kitab ini kemungkinan terjadi di antara fasal enam dan tujuh kitab Ezra dan mungkin terjadi kira-kira 40 tahun setelah Bait Allah dibangun kembali (Ezra 3:10; 5:14-15), dan kira-kira 30 tahun sebelum tembok Yerusalem dibangun kembali (Nehemia 6:15). Kemungkinan besar Ester, yang sekarang telah menjadi ibu suri, telah digunakan Allah untuk menyiapkan jalan bagi Nehemia, rekan tawanannya, untuk menjabat sebagai pengangkat anggur bagi Raja Artahsasta I, yang adalah anak tirinya. Jabatan dan hubungannya dengan raja telah memungkinkan bagi Nehemia untuk membangun kembali tembok dan melaksanakan tugas-tugasnya di Yerusalem.
Ketika bangsa Persia mengalahkan Raja Belsyazar dan Kerajaan Babel, semua orang Yahudi dinasihatkan

Kitab Ayub


Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyatakan penghargaan yang sangat tinggi terhadap tokoh yang bernama Ayub. Allah sendiri menyamakan kebenaran Ayub dengan Nuh dan Daniel: Kalau sesuatu negeri berdosa kepadaKu ..... Aku ... mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang .... Biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan Allah (Yehezkiel 14:13-14,16,18,20). Dalam Perjanjian Baru tertulis: Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya (Yakobus 5:11). Kalimat-kalimat ini membuktikan tanpa keraguan bahwa memang ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub (Ayub 1:1).
Tanah Us itu tidak dijelaskan secara tepat lokasinya, namun berdasarkan Kejadian 10:23 dan Kejadian 22:20-22 kita menduga bahwa tanah itu berada di wilayah sebelah timur Israel dekat dengan padang gurun

Kitab Mazmur

Kitab Mazmur merupakan kitab yang terpanjang dalam Alkitab. Roh Kudus, yang menggerakkan Daud untuk menulis kira-kira 70 dari 150 mazmur, adalah sebenarnya merupakan penulis kitab ini. Yesus bukan saja mendasarkan suatu argumentasi yang penting tentang keabsahan Mazmur 110 melainkan menguatkan pengilhamannya oleh Roh Kudus ketika Ia berkata: Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku; duduklah di sebelah kananKu, sam[pai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu (Markus 12:36).
Para penulis lainnya yang mendapat ilham untuk menulis mazmur adalah Musa, Salomo, Asaf, Etan, Heman, dan anak-anak Korah. Penulis dari kira-kira 50 mazmur dalam kitab ini tidak diketahui dengan pasti. Kebanyakan dari mazmur-mazmur ini adalah nyanyian-nyanyian yang mengungkapkan pujian dan syukur atas kasih dan kesetiaan Sang Pencipta kita. Memang merupakan rencana Allah bagi kita untuk memuji Dia melalui nyanyian, sebagaimana Ia berkata: Bersorak-soraklah bagi Tuhan (Mazmur 100:1). Dalam kelima mazmur terakhir masing-masing diawali dan diakhiri dengan perkataan: Pujilah Tuhan, yang adalah terjemahan

Amsal Salomo


Salomo menggubah tiga ribu amsal (I Raja-Raja 4:32). Namun hikmat yang terkandung di dalam amsal-amsal itu berasal dari Allah. Hikmat itu dimulai dengan takut akan Tuhan (Amsal 1:7). Sikap takut atau hormat ini merupakan permulaan hikmat ..... dan permulaan pengertian (Amsal 9:10) dan menyangkut setiap aspek kehidupan -- jasmani, moral, spiritual, keuangan, politik dan sosial. Apabila perhatian utama kita adalah kasih, kesetiaan, dan pelayanan kepada Tuhan, maka kita akan sangat bersyukur untuk amsal-amsal ini yang akan menolong mengarahkan kehidupan kita. Karena hanya orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7) dari Tuhan.
Kesetiaan yang didasari kasih akan mengakibatkan penyerahan penuh kepada FirmanNya dan akan menghindarkan kita dari sikap tidak mengandalkan pandangan-pandangan orang banyak (Amsal 3:5-6). Hikmat itu pada hakekatnya adalah sifat Allah Pencipta kita dan kita membutuhkan hikmatNya untuk dapat

Kitab Pengkotbah

Penulis kitab Pengkhotbah memperkenalkan dirinya sebagai anak Daud, Raja di Yerusalem (Pengkhotbah 1:1), dan juga kita membaca: Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem (Pengkhotbah 1:12). Salomo menyebutkan mengenai 27 hasil karyanya selama hidupnya dan ia mengatakan: Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku bersukacita (kesenangan jasmani) karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku (Pengkhotbah 2:10). Selama waktu pemerintahannya itu, ia banyak melanggar Firman Allah dengan mengumpulkan banyak kuda, menumpuk kekayaan, dan banyak isteri (Ulangan 17:16-17). Namun kembali ia mengaku: Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan .... segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin ... aku membenci hidup (Pengkhotbah 2:11,17).
Salomo berulang kali menggunakan ungkapan: Segala sesuatu adalah kesia-siaan. Istilah kesia-siaan menunjuk

Kitab Kidung Agung


Kitab Kidung Agung ini ditulis oleh Salomo (Kidung Agung 1:1). Para rabbi Yahudi menganggap kitab ini sebagai ilustrasi mengenai hubungan di antara Allah dan Israel. Banyak pemimpin Kristen percaya bahwa kitab ini mengungkapkan kasih yang telah terjalin di antara Kristus dan JemaatNya. Juga kitab ini mengungkapkan kerinduan orang Kristen akan kehadiran Mempelai Lelaki Sorgawi dan akan terwujudnya persatuan yang indah antara Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-Laki - Raja segala Raja dan Tuhan atas segala yang dipertuan. Tepat sekali kitab ini menggambarkan hubungan yang kudus di antara Allah dan semua orang yang mengasihiNya. Kitab Kidung Agung ini secara kiasan mengemukakan idaman atau impian yang indah dan kenangan yang indah yang dirasakan oleh seorang isteri muda yang suaminya sedang pergi.
Kisah cinta yang indah ini mengungkapkan kasih yang suci dari sebuah hubungan perkawinan yang telah dirancang dan ditetapkan oleh Sang Pencipta: Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap

Kitab Yesaya

Pelayanan Yesaya terjadi selama pemerintahan raja-raja Yehuda yaitu Uzia, Yotam, Ahas Hizkia, dan Manasye (Yesaya 1:1; II Tawarikh 26:22; 32:20-23).
Kitab Yesaya ditujukan kepada seluruh dunia: Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab Tuhan berfirman (Yesaya 1:2).
Fasal 1 terpusat pada berita yang ditujukan kepada bangsa Yehuda dan kepada Yerusalem, yang merupakan kota yang telah diberi kesempatan yang paling banyak tetapi juga merupakan kota yang diberi tanggung jawab yang terbesar (perhatikan Yesaya 1;8;21;26;27).
Fasal 2 -- 6 dimulai dengan penglihatan mengenai hari Tuhan (Yesaya 2:11-12,17,20; 3:7,18; 4:1-2; 5:30) dan yang juga berkaitan langsung dengan Yehuda (Yesaya 2:1,3,6; 3:1,8,16; 4:3-5; 5:3), serta juga membahas mengenai enam ucapan celaka yang ditujukan kepada mereka yang tidak beriman (Yesaya 5:8,11,18,20-22). Fasal-fasal ini diakhiri dengan penglihatan yang baru mengenai Raja yang kekal: Aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang ......mataku telah melihat Sang Raja yakni Tuhan

Kitab Nabi Yeremia


Yeremia yang berprofesi sebagai imam memulai pelayanannya sepanjang 40 tahun sejarah Yehuda, Kerajaan Selatan. Ini berlangsung kira-kira 100 tahun setelah bangsa Asyur menaklukkan Israel, Kerajaan Utara. Pelayanan publiknya dimulai pada tahun ke 13 pemerintahan Raja Yosia yang saleh (Yeremia 1:2), yang memerintah selama 31 tahun. Yeremia melanjutkan pelayanannya sepanjang pemerintahan keempat raja Yehuda yang terakhir yang terkenal jahat yaitu: Salum (Yoahas), Yoyakim, Konya (Yoyakin), Zedekia, dan kepada para tawanan yang berada di Mesir. Selama masa yang sulit itu, Yeremia hanya sendirian -- dan ia dibenci bahkan dianiaya oleh umatnya sendiri.
Beberapa tahun kemudian, Kerajaan Asyur menjadi lemah dan ditaklukkan oleh bangsa Babel. Kerajaan Yehuda takluk di bawah kekuasaan Nebukadnezar setelah ia mengalahkan Mesir pada peperangan di Karkemis, kota penting di Aram sebelah utara. Kota ini mengawal jalur utama perdagangan yang melintasi Sungai Efrat. Serangan kedua terhadap Yehuda terjadi kembali kira-kira tujuh tahun kemudian, tepatnya pada

Kitab Ratapan

Nabi Yeremia dengan giat dan setia berusaha memperingatkan orang-orang Israel bahwa penderitaan yang dahsyat akan terjadi apabila mereka terus bersikap tidak mengindahkan Firman Allah. Karena hanya Tuhanlah yang dapat menuntun kehidupan mereka menuju kemakmuran, keamanan, dan perdamaian dengan Allah. Kitab Ratapan merupakan ungkapan dukacita yang dalam atas kehancuran Kerajaan Yehuda dan kota Yerusalem.
Yeremia mengetahui konsekuensi yang tak terhindari dari sikap ketidaktaatan, sungguh Tuhan membuatnya merana, karena banyak pelanggarannya; kanak-kanaknya berjalan di depan lawan sebagai tawanan ....Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya ..... Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka (Ratapan 1:5; 4:13-14).
Orang-orang Israel tidak mau menyadari akan bahaya kehancuran yang telah berada di ambang pintu karena

Kitab Nabi Yeheskiel


Yehezkiel tinggal di Yerusalem selama masa pembaharuan yang besar yang terjadi setelah ditemukannya Kitab Taurat di Bait Allah dalam pemerintahan Raja Yosia. Yosia adalah Raja Yehuda terakhir yang terkenal sangat saleh (II Raja-Raja 22:8-20; 23:1-29). Setelah kematiannya, rakyat memilih putra keempat Yosia yaitu Yoahaz, yang juga dikenal sebagai Salum (Yehezkiel 23:30-34; I Tawarikh 3:15, Yeremia 22:10-12). Namun tiga bulan kemudian Firaon Nekho menawannya ke Mesir sehingga ia digantikan oleh Elyakim, putra kedua Yosia untuk memerintah sebagai raja atas Yehuda (II Raja-Raja 23:31-34; II Tawarikh 36:1-4). Firaon mengubah Nama Elyakim menjadi Yoyakim (II Raja-Raja 23:34-36), dan ia tunduk di bawah kekuasaan Firaon dari Mesir kira-kira selama empat tahun (Yeremia 46:2). Nebukadnezar mengalahkan Firaon dari Mesir di Karkemis, yakni suatu benteng pertahanan yang sangat strategis di perbatasan antara Aram Utara dan Turki. Benteng ini mengawal tempat peneyeberangan Sungai Efrat. Kira-kira setahun kemudian, Nebukadnezar memasuki Yerusalem, mengobrak abrik kota itu dan menjarah semua harta benda

Kitab Daniel

Daniel adalah pemuda yang bersama-sama dengan Hananya, Misael, dan Azarya ditawan ke Babel bersama dengan beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan (Daniel 1:3). Mereka adalah termasuk dalam kelompok para tawanan pertama yang diangkut ke Babel ketika Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem dan menawan Raja Yoyakim (Daniel 1:1-7). Di kota Babilon, Daniel menyaksikan kejahatan di sekililingnya, namun ia tak pernah mengkompromikan keyakinannya yang ia ketahui sebagai kehendak Allah.
Yehezkiel dan Daniel berada di Babel pada waktu yang bersamaan. Daniel telah berada di Babel kira-kira sepuluh tahun barulah Roh Kudus menggerakkan Yehezkiel untuk memuji kesalehan Daniel yang luar biasa, dengan mengatakan: Biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub,..... demikianlah firman Tuhan ALLAH...... mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka (Yehezkiel 14:14,20) .
Fasal pertama ditulis dalam bahasa Ibrani, fasal 2 sampai 7 ditulis dalam bahasa Aram, yang merupakan

Kitab Nabi Hosea


Nabi Hosea diam di Israel, Kerajaan Utara dan ia bernubuat selama kira-kira 50 tahun. Pelayanannya terjadi selama generasi terakhir Kerajaan Utara, mungkin pada beberapa tahun terakhir dalam pemerintahan Yerobeam II, sebelum serangan bangsa Asyur yang mengakhiri Kerajaan Israel itu (Hosea 8:9).
Tampaknya selama pelayanan Hosea sebagai nabi, Kerajaan Utara sedang mengalami kemakmuran yang sangat besar dan perluasan wilayahnya. Ini disebabkan oleh kemerosotan Aram dan Moab yang mengakibatkan Kerajaan Utara itu menguasai sebagian besar jalur perdagangan timur-barat di kawasan itu. Namun, pusat penyembahan patung emas yang telah didirikan sebelumnya di kota Betel dan Dan telah menyiapkan jalan bagi menyusupnya penyembahan kafir yang tak bermoral yakni penyembahan kepada dewa Baal dan Asytoret (I Raja-Raja 12:28-32; Juga Hosea 2:13; 10:5-6; 13:2).
Israel telah melanggar hubungan perjanjiannya dengan Allah, sama seperti seorang istri yang telah berselingkuh

Kitab Nabi Yoel


Hari Tuhan disebutkan lima kali (Yoel 1:15; 2:1,11,31; 3:14) dan Yehuda disebutkan enam kali (Yoel 3:1,6,8,18-20). Namun karena Kerajaan Utara tidak disebutkan, maka kita menduga negeri itu telah dihancurkan oleh bangsa Asyur dan Yerusalem akan segera mengalami kehancuran oleh bangsa Babel. Namun tak seorangpun yang dapat memastikan kapan dalam sejarah nabi Yoel menulis kitabnya karena tak ada raja atau nabi lain yang disebut dalam kitabnya.
Berita dari Yoel merupakan peringatan kepada Yehuda, Kerajaan Selatan, mengenai akan datangnya bencana nasional, karena sikap mereka yang tidak mengindahkan Firman Allah. Yoel menggambarkannya sebagai serangan belalang yang menyapu negeri, merusak seluruh tanaman, membuat setiap pohon gundul dan akhirnya membawa bencana kelaparan yang dahsyat. Ia menubuatkan akan datangnya suatu bangsa yang

Kitab Nabi Amos

Amos adalah seorang gembala dan pemungut buah ara dari desa berbukit yaitu Tekoa (Amos 1:1; 7:14). Tekoa terletak kira-kira 10 mil selatan Yerusalem. Namun, Allah memanggil Amos untuk melayani sebagai nabi di Israel, Kerajaan Utara (Amos 1:1; 3:9; 7:7-15). Karena ketaatannya atas panggilan ini, Amos harus menempuh perjalanan ke utara kira-kira 22 mil ke Betel, yang menjadi pusat penyembahan lembu emas oleh Israel.
Nubuatan Amos tampaknya disampaikan di pintu gerbang (kota) (Amos 5:10,12,15), yang menjadi pusat kegiatan bisnis dan pemerintahan dan sekali gus lokasi di mana para tua-tua Israel memutuskan perkara bagi rakyat (Yeremia 17:19; 19:2-3). Di tempat inilah Allah berbicara melalui Amos yang menubuatkan tentang kehancuran Kerajaan Utara (Amos 5:1-3). Pada waktu itu, Uzia memerintah sebagai Raja Yehuda, Yerobeam II menjadi Raja Israel, dan nabi Yesaya, Hosea, dan Yunus sedang melayani. Kedua Kerajaan itu sedang dalam suasana makmur secara materi (II Tawarikh 26:1-16; II Raja_Raja 14:23,25), namun Amos

Kitab Nabi Obaja


Kitab Obaja adalah kitab yang tersingkat dalam Perjanjian Lama, mungkin ditulis setelah kehancuran Yerusalem. Kebanyakan orang berpendapat bahwa Obaja bernubuat selama pemerintahan Yoram, putra Ahab, atau Zedekia, Raja Yehuda yang terakhir, dan bersamaan waktu dengan nabi Yeremia.
Obaja memperingatkan hukuman Allah yang pasti dan yang tidak memandang bulu ke atas semua orang yang menentang Allah dan umatNya. Nabi ini menubuatkan tentang kehancuran bangsa Edom yang telah menuruti teladan Esau, nenek moyang mereka yang tidak menghiraukan perkara-perkara rohani. Bangsa Edom telah mendukung Nebukadnezar dalam menghancurkan Yerusalem. Seharusnya mereka memperlihatkan simpati